Pengertian Logika & Algoritma
Nama : Ipah saripah
Kelas : 12.1C.02
NIM : 12136908
Absen : 57

Seperti
yang telah diketahui bahwa komputer memerlukan instruksi yang berupa
langkah-langkah pengurutan sehingga sebuah prosedur dapat dijalankan. Nah,
prosedur yang berisi langkah-langkah penyelesaian masalah inilah yang disebut
dengan Algoritma. Jadi, Sebelum masuk kepada tahap pemrograman komputer dengan
bahasa pascal/lainnya ada baiknya mempelajari Algoritma yang merupakan
pengantar kepada pemrograman komputer tersebut.
Algoritma
terdiri dari beberapa notasi yaitu Deskriptif, Bagan-alir, dan Pseudo-Code.
Namun yang paling mirip dengan bahasa pemrograman pascal adalah notasi
Pseudo-Code. Karena pada notasi ini sedikit menyerap bahasa Pascal. Meskipun
tidak semua tata cara penulisan/aturan dalam bahasa pascal diikuti. Algoritma
dalam notasi ini sangat cocok untuk lebih mudah memahami atau menjalankan
pemrograman dalam bahasa Pascal.
Definisi Algoritma :
1. Langkah-langkah yg dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh.
2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3. Suatu motode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata (Webster dictionary)
1. Langkah-langkah yg dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh.
2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3. Suatu motode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata (Webster dictionary)
Kriteria Pemilihan
Algoritma
1. Ada out put
2. Efektifitas dan efesiensi
3. Jumlah langkahnya berhingga
4. (semi Algoritma)àBerakhir
5. Terstruktur
1. Ada out put
2. Efektifitas dan efesiensi
3. Jumlah langkahnya berhingga
4. (semi Algoritma)àBerakhir
5. Terstruktur
1. Ada out put
Mengacu pada definisi algoritma, algoritma harus mempunyai out put yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
Mengacu pada definisi algoritma, algoritma harus mempunyai out put yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
2. Efektifitas dan
efesiensi
Dikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan, dalam arti algoritma harus tepat guna.
Dikatakan efisien jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunakan memori komputernya lebih sedikit.
Dikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan, dalam arti algoritma harus tepat guna.
Dikatakan efisien jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunakan memori komputernya lebih sedikit.
3. Jumlah langkahnya
berhingga
Barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
Barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
4. (semi Algoritma)àBerakhir
Penyelesaian masalah harus berhenti. Dan bias menimbulkan masalah lain.
Penyelesaian masalah harus berhenti. Dan bias menimbulkan masalah lain.
5. Terstruktur
Penyelesaian masalah menggunakan langkah-langkah tersusun
Penyelesaian masalah menggunakan langkah-langkah tersusun
Algoritma yang baik
Suatu algoritma harus menghasilkan out put yang tepat guna (efektif) dalam waktu yang relative singkat.
Suatu algoritma harus menghasilkan out put yang tepat guna (efektif) dalam waktu yang relative singkat.
ANALISA ALGORITMA
1. Bagaimana merencakan suatu algoritma
Menentukan beberapa model / desain sebagai penyelesaian masalah sehingga muncul beberapa model yang akan diambil solusi mana yang terbaik.
1. Bagaimana merencakan suatu algoritma
Menentukan beberapa model / desain sebagai penyelesaian masalah sehingga muncul beberapa model yang akan diambil solusi mana yang terbaik.
2. Bagaimana
menyatakan suatu algoritma
3. Bagaimana validitas suatu algoritma
4. Bagaimana menganalisis suatu algoritma
5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma
3. Bagaimana validitas suatu algoritma
4. Bagaimana menganalisis suatu algoritma
5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma
Cara/prosedur
algoritma
1. Kata-kata
2. Diagram alur
3. Statemen program
1. Kata-kata
2. Diagram alur
3. Statemen program
TAHAP PROSES UJI
ALGORITMA
1. Fase Debugging
Fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program/ error. Kesalahan program ini dapat berupa kesalahan dalam penulisan program baik logika atau sintaknya.
Fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program/ error. Kesalahan program ini dapat berupa kesalahan dalam penulisan program baik logika atau sintaknya.
2. Fase profiling
Fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar.
Fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar.
Pengertian
LOGIKA
Logika
berasal dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika pada dasarnya
filsafat berpikir. Berpikir berarti melakukan suatu tindakan yang memiliki
suatu tujuan.
Jadi
pengertian Logika adalah ilmu berpikir / cara berpikir dengan berbagai tindakan
yang memiliki tujuan tertentu.
KONSEP ALGORITMA
@ Algoritma Variabel Pe-ubah
Adalah variabel yang nilainya BUKAN konstanta (selalu berubah – sesuai dengan kondisi Variabel terkini)
Sintaks : P = Q
Algoritma : P <- Q
Arti : Bahwa Nilai P diberi harga Nilai Q
Nilai P akan SAMA DENGAN nilai Q dan Nilai Q TETAP
Contoh Soal 1:
Diketahui P=0, Q=5 dan R=10. Diberikan algoritma P=Q, Q=R, maka nilai P, Q, R sekarang ?
Jawab
Diketahui P = 0, Q = 5, R = 10
P = Q –> Pada saat ini nilai dari Variabel P akan diberi nilai dari Variabel Q (P = 5)
Q = R –> Pada saat ini nilai dari Variabel Q akan diberi nilai dari Variabel R (Q = 10)
Maka nilai P, Q dan R sekarang adalah P = 5, Q = 10 dan R = 10
Contoh Soal 2:
Diketahui Algoritma P=10, P=P+1 dan Q = P. Berapakah nilai P dan Q ?
Jawab
Algoritma:
P = 10 –> Pada saat ini nilai dari Variabel P akan diberi nilai 10
P = P + 1 –> Pada saat ini nilai dari Variabel P yang baru adalah nilai dari variabel P yang lama ditambah 1 (10 + 1 = 11)
Q = P –> Pada saat ini nilai dari variabel Q diberi nilai dari variabel P yang baru (Q =11)
Contoh Soal 3:
Diketahui 3 varibael peubah P, Q dan R. Agar isi Q ditaruh di P, isi R ditaruh di Q dan isi P ditaruh di R,maka Algoritma yang dapat ditulis adalah ..?
Jawab
Agar isi Q ditaruh di P, algoritma yang dapat ditulis adalah (P <- Q atau P=Q)
Agar isi R ditaruh di Q, algoritma yang dapat ditulis adalah (Q <- R atau Q=R)
Agar isi P ditaruh di R, algoritma yang dapat ditulis adalah (R <- P atau R=P)
@ Algoritma Variabel Pertukaran
Berfungsi mempertukarkan masing-masing isi Variabel sedemikian sehingga Nilai dari tiap Variabel akan berubah/bertukar.
Contoh Soal:
Diketahui 2 peubah K = 10 dan L = 20. Buat Algoritma untuk mempertukarkan isi K dan L .. ?
Jawab
Untuk menyelesaikan algoritma pertukaran, dibutuhkan satu buah peubah (variabel) tambahan untuk menyimpan nilai dari salah satu peubah. Algoritma pertukaran untuk masalah diatas adalah (dimisalkan variabel tambahan adalah T).
T = K –> Pada algoritma ini nilai dari variabel T (variabel tambahan) akan diisi dengan nilai dari variabel K (T = 10)
K = L –> Pada algoritma ini nilai dari Variabel K akan diisi dengan variabel L (K = 20)
L = T –> Pada algoritma ini nilai dari Variabel L akan diisi dengan variabel T (L = 10)
Setelah algoritma ini dijalankan dapat dilihat bahwa algorita diatas telah mempertukarkan nilai dari variabel-variabel tersebut. Sebelumnya variabel K = 10 dan L = 20, menjadi variabel K = 20 dan L = 10
@ Algoritma Variabel Pe-ubah
Adalah variabel yang nilainya BUKAN konstanta (selalu berubah – sesuai dengan kondisi Variabel terkini)
Sintaks : P = Q
Algoritma : P <- Q
Arti : Bahwa Nilai P diberi harga Nilai Q
Nilai P akan SAMA DENGAN nilai Q dan Nilai Q TETAP
Contoh Soal 1:
Diketahui P=0, Q=5 dan R=10. Diberikan algoritma P=Q, Q=R, maka nilai P, Q, R sekarang ?
Jawab
Diketahui P = 0, Q = 5, R = 10
P = Q –> Pada saat ini nilai dari Variabel P akan diberi nilai dari Variabel Q (P = 5)
Q = R –> Pada saat ini nilai dari Variabel Q akan diberi nilai dari Variabel R (Q = 10)
Maka nilai P, Q dan R sekarang adalah P = 5, Q = 10 dan R = 10
Contoh Soal 2:
Diketahui Algoritma P=10, P=P+1 dan Q = P. Berapakah nilai P dan Q ?
Jawab
Algoritma:
P = 10 –> Pada saat ini nilai dari Variabel P akan diberi nilai 10
P = P + 1 –> Pada saat ini nilai dari Variabel P yang baru adalah nilai dari variabel P yang lama ditambah 1 (10 + 1 = 11)
Q = P –> Pada saat ini nilai dari variabel Q diberi nilai dari variabel P yang baru (Q =11)
Contoh Soal 3:
Diketahui 3 varibael peubah P, Q dan R. Agar isi Q ditaruh di P, isi R ditaruh di Q dan isi P ditaruh di R,maka Algoritma yang dapat ditulis adalah ..?
Jawab
Agar isi Q ditaruh di P, algoritma yang dapat ditulis adalah (P <- Q atau P=Q)
Agar isi R ditaruh di Q, algoritma yang dapat ditulis adalah (Q <- R atau Q=R)
Agar isi P ditaruh di R, algoritma yang dapat ditulis adalah (R <- P atau R=P)
@ Algoritma Variabel Pertukaran
Berfungsi mempertukarkan masing-masing isi Variabel sedemikian sehingga Nilai dari tiap Variabel akan berubah/bertukar.
Contoh Soal:
Diketahui 2 peubah K = 10 dan L = 20. Buat Algoritma untuk mempertukarkan isi K dan L .. ?
Jawab
Untuk menyelesaikan algoritma pertukaran, dibutuhkan satu buah peubah (variabel) tambahan untuk menyimpan nilai dari salah satu peubah. Algoritma pertukaran untuk masalah diatas adalah (dimisalkan variabel tambahan adalah T).
T = K –> Pada algoritma ini nilai dari variabel T (variabel tambahan) akan diisi dengan nilai dari variabel K (T = 10)
K = L –> Pada algoritma ini nilai dari Variabel K akan diisi dengan variabel L (K = 20)
L = T –> Pada algoritma ini nilai dari Variabel L akan diisi dengan variabel T (L = 10)
Setelah algoritma ini dijalankan dapat dilihat bahwa algorita diatas telah mempertukarkan nilai dari variabel-variabel tersebut. Sebelumnya variabel K = 10 dan L = 20, menjadi variabel K = 20 dan L = 10
ARTIKEL LOGIKA DAN ALGORITMA
Pada saat kita dihadapkan dengan suatu
masalah maka tindakan kita selanjutnya
adalah mencari penyelesaiannya. Sekarang
kita tidak langsung memecahkan masalah
dengan langsung menuliskan solusinya
berupa program dalam suatu bahasa
pemrograman, namun suatu cara
penyelesaian masalah yang akan diprogram dengan
menekankan pada desain atau rancangan
yang mewakili pemecahan masalah.
Pemecahan Masalah Tahap Implementasi
(Fase Problem Solving) (Fase
Implementasi)
Algoritma mempunyai peranan yang sangat
penting dalam bidang teknik
informatika pada umumnya dan bidang
pemrograman pada khususnya. Algoritma
membantu mahasiswa mengembangkan daya
penalaran atau kerangka berpikir yang
sistematis dalam memahami masalah dan
membuat perencanaan atau konsep
pemecahan masalah yang lebih baik sehingga
dapat menghasilkan yang tepat pula.
Pengertian Algoritma
Kata algoritma,
mungkin bukan sesuatu yang asing bagi kita. Penemunya
adalah seorang ahli matematika dari
uzbekistan yang bernama Abu Abdullah
Muhammad Ibn Musa
al-Khwarizmi (770-840).
Di literatur barat dia lebih terkenal
dengan sebutan Algorizm. Panggilan
inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut
konsep algorithm yang ditemukannya.
Dalam bahasa Indonesia kita kemudian
menyebutkannya sebagai algoritma.
Definisi Algoritma
adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang
digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan.
Dalam beberapa konteks, algoritma
adalah spesifikasi urutan langkah untuk
melakukan pekerjaan tertentu.
Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah
pertama, algoritma haruslah benar.
Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang
dikehendaki dari sejumlah masukan yang
diberikan. Tidak peduli sebagus apapun
algoritma, kalau memberikan keluaran
yang salah, pastilah algoritma tersebut
bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua
yang harus diperhatikan adalah kita harus
mengetahui seberapa baik hasil yang
dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting
terutama pada algoritma untuk
menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi
hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan).
Algoritma yang baik harus mampu
memberikan hasil yang sedekat mungkin
dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma.
Efisiensi algoritma dapat ditnjau dari 2
hal yaitu efisiensi waktu dan memori.
Meskipun algoritma memberikan keluaran yang
benar (paling mendekati), tetapi
kalaunkita harus menunggu berjam-jam untuk
mendapatkan keluarannya, algoritma
tersebut biasanya tidak akan dipakai. Setiap
orang menginginkan keluaran yang cepat.
Begitu juga dengan memori, semakin besar
memori yang terpakai maka semakin
buruklah algoritma tersebut.
Dalam kenyatannya, setiap orang bisa
membuat algoritma yang berbeda
untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Walaupun terjadi perbedaan dalam
menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan
keluaran yang sama. Jika terjadi
demikian carilah algoritma yang paling
efisien dan cepat.
Beda Algoritma dan
Program
Ø Program adalah
kompulan instruksi komputer, sedangkan metode dan tahapan
sistematis dalam program adalah
algoritma. Program ini ditulis dengan menggunakan
bahasa pemrograman. Jadi bisa kita
sebut bahwa program
adalah suatu implementasi dari bahasa
pemrograman.
Beberapa pakar memberi formula bahwa:
Bagaimanapun juga struktur data dan
algoritma berhubungan sangat erat pada
sebuah program. Algoritma yang baik
tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan
membuat program menjadi kurang baik,
semikian juga sebaliknya.
Pembuatan algoritma
mempunyai banyak keuntungan diantaranya:
1.
Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman
manapun, artinya penulisan algoritma
independen dari bahasa pemrograman dan
komputer yang mengeksekusinya.
2.
Notasi algoritmik dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
3.
Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena
algoritmanya sama.
Beberapa hal yang
perlu dalam membuat algoritma diperhatikan:
1)
Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi
tersebut dapat ditulis dalam notasi
apapun asalkan mudah dimengerti dan
dipahami.
2)
Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti pada notasi
bahasa pemrograman. Notasi yang
digunakan dalam menulis algoritma disebut
notasi algoritmik.
3)
Tiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal
ini
karena teks algoritma tidak sama dengan
teks program. Namun supaya notasi
algoritmik mudah ditranslasikan ke
dalam notasi bahasa pemrograman tertentu,
maka sebaiknya notasi algoritmik
tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa
pemrograman secara umum.
4)
Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam
notasi algoritmik tidak dapat
dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh
komputer, pseudocode dalam notasi
algoritmik harus ditranslasikan atau
Program = Struktur Data + Algoritma
diterjemahkan ke dalam notasi bahasa
pemrograman yang dipilih. Perlu diingat
bahwa orang yang menulis program sangat
terikat dalam aturan tata bahasanya dan
spesifikasi mesin yang menjalankannya.
5)
Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan
suatu permasalahan ke dalam bahasa
pemrograman.
6)
Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh
komputer, algoritma harus ditranslasi
ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada
beberapa hal yang
harus diperhatikan ketika translasi tersebut yaitu:
a)Pendeklarasian variabel.
Apakah bahasa
pemrograman yang akan digunakan membutuhkan
pendeklarasian variabel karena tidak
semua bahasa pemrograman
membutuhkannya.
b)Pemilihan tipe data.
Apabila bahasa
pemrograman yang akan digunakan membutuhkan
pendeklarasian variabel maka perlu
dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe
data.
c)Pemakaian instruksi-instruksi.
Beberapa instruksi
mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan yang
berbeda.
d)Aturan sintaks.
Pada saat menulis
program kita terikat dengan aturan sintaks dari bahasa
pemrograman yang akan digunakan.
e)Tampilan hasil.
Pada saat membuat
algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan
disajikan. Hal-hal teknis ini kita
perhatikan ketika mengkonversikannya
menjadi program.
f)Cara pengopersian compiler atau
interpreter.
Bahasa pemrograman
yang digunakan termasuk kelompok compiler atau
interpreter.
Beberapa persyaratan
untuk membuat algoritma yang baik adalah:
1.Tingkat kepercayaannya tinggi
(realibility). Hasil yang diperoleh dari proses harus
berakurasi tinggi dan benar.
2.Pemrosesan yang efisien (cost
rendah). Proses harus diselesaikan secepat mungkin
dan frekuensi kalkulasi yang sependek
mungkin.
3.Sifatnya general. Bukan sesuatu yang
hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja,
tapi juga untuk kasus lain yang lebih
general.
4.Bisa dikembangkan (expandable). Haruslah
sesuatu yang dapat kita kembangkan
lebih jauh berdasarkan perubahan
requirement yang ada.
5.Mudah dimengerti. Siapapun yang
melihat, dia akan bisa memahami algoritma
anda. Susah dimengertinya suatu program
akan membuat susah di-maintenance
(dikelola).
6.Portabilitas yang tinggi
(Portability). Bisa dengan mudah diimplementasikan di
berbagai platform komputer.
Penyajian Algoritma
Penyajian algoritma secara garis besar
bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu
tulisan dan gambar.
Algoritma yang disajikan dengan tulisan
yaitu dengan struktur bahasa tertentu
(misalnya bahasa Indonesia atau bahasa
Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah
kode yang mirip dengan kode pemrograman
yang sebenarnya. Pseudocode ditulis
berbasis pada bahasa pemrograman
tertentu misalnya Pascal, C atau Python, sehingga
lebih tepat digunakan untuk
menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan
kepada pemrogram. Pseudocode lebih
rinci daripada struktur bahasa Inggris, misalnya
dalam menyatakan sintaks, tipe data
yang digunakan dan lain-lain. Sedangkan
algoritma yang disajikan dengan gambar,
misalnya dengan flowchart. Flowchart
bukan satu-satunya cara untuk
menjelaskan atau menerangkan algoritma. Cara
yang
lain diantaranya :
1.Structure chart
2.DFD (Data Flow Diagram)
3.Warnier diagram
4.IPO (Input Process Output)
5.HIPO (Hierarchical Input Process
Output)
Flowchart (bagan alir) merupakan
representasi secara grafik dari suatu algoritma
atau prosedur untuk menyelesaikan suatu
masalah. Dengan menggunakan flowchart
akan memudahkan kita untuk melakukan
pengecekan apakah ada bagian-bagian yang
terlupakan dalam analisis masalah. Di
samping itu flowchart juga berguna sebagai
fasilitas untuk berkomunikasi antara
pemrogram yang bekerja dalam tim suatu
proyek. Flowchart ada dua macam :
1.Flowchart Sistem
Yaitu diagram alir
yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang
digunakan dalam proses pengolahan data
dan hubungan antar peralatan tersebut.
Flowchart sistem digunakan untuk
menggambarkan urutan langkah untuk
memecahkan masalah tetapi hanya untuk
menggambarkan prosedur dalam sistem
yang dibentuk.
Simbol yang digunakan :
Contoh:
2. Flowchart program
Yaitu bagan yang
menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan
masalah.
Simbol yang digunakan adalah American
National Standard Inc.
: (terminal symbol), menunjukkan
awal dan akhir dari program
: (preparation symbol),
memberikan niai awal pada suatu variabel atau
counter
: (processing symbol),
menunjukkan pengolahan aritmatika dan
pemindahan data
: (input/output symbol), menunjukkan
proses input atau output
: (decision symbol), untuk
mewakili operasi perbandingan logika
: (predefined process symbol),
proses yang ditulis sebagai sub program,
yaitu prosedur/ fungsi
: (connector symbol), penghubung
pada halaman yang sama
: (off page connector symbol),
penghubung pada halaman yang berbeda
: arah proses
Tahap-Tahap
Pemrograman
Ø Sebelumnya perlu
dipahami tiga pengertian pokok yakni program, bahasa
pemrograman dan pemrograman. Program
adalah kata, ekspresi, pernyataan yang
disusun dan dirangkai menjadi satu
kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah
untuk menyelesaikan masalah yang
diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman sehingga dapat dieksekusi
oleh komputer. Bahasa pemrograman adalah
prosedur atau tata cara penulisan
program. Sedangkan pemrograman adalah proses
mengimplementasikan urutan langkah
untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan suatu bahasa pemrograman.
Pemrograman meliputi
dua tahapan yaitu:
Ø 1.Fase Problem
Solving
Ø 2.Fase Implementasi
Langkah-langkah untuk
dapat menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut:
v 1.Memahami atau
menganalisis masalah
Hal-hal yang harus diketahui dalam
analisis masalah supaya kita mengetahui
bagaimana permasalahan tersebut:
a)Kondisi awal, yaitu
input yang tersedia.
b)Kondisi akhir,
yaitu output yang diinginkan
c)Data lain yang
tersedia
d)Operator yang
tersedia
e)Syarat atau kendala
yang harus dipenuhi
v 2.Merancang atau
merumuskan algoritma
Bila masalahnya kompleks maka kita bagi
ke dalam modul-modul. Tahap
penyusunan algoritma seringkali dimulai
dari langkah yang global terlebih dahulu.
Langkah global ini diperhalus sampai
menjadi langkah yang lebih rinci atau detail.
Cara pendekatan ini sangat bermanfaat
dalam membuat algoritma untuk masalah
yang kompleks. Penghalusan lanngkah
dengan cara memecah langkah menjadi
beberapa langkah. Tiap langkah
diuraikan lagi menjadi beberapa langkah yang
lebih sederhana. Penghalusan langkah
ini akan terus berlanjut sampai setiap
langkah sudah cukup rinci dan tepat
untuk dilaksanakan oleh pemroses
v Ciri-ciri algoritma yang baik :
a)Precise
(tepat, betul, teliti)
Setiap instruksi
harus ditulis dengan seksama dan tidak ada keragu-raguan,
dengan demikian setiap instruksi harus
dinyatakan secara eksplisit dan tidak
ada bagian yang dihilangkan karena
pemroses dianggap sudah mengerti. Setiap
langkah harus jelas dan pasti.
Contoh: Tambahkan 1 atau 2 pada x.
Instruksi di atas terdapat keraguan.
b)Jumlah
langkah atau instruksi berhingga dan tertentu.
Artinya untuk kasus
yang sama, banyaknya langkah tetap dan tertentu
meskipun datanya berbeda.
c)Efektif
Tidak boleh ada
instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang
akan menjalankannya.
Contoh: Hitung akar 2 dengan presisi
sempurna.
Instruksi di atas tidak efektif, agar
efektif instruksi tersebut diubah. Misal:
Hitung akar 2 sampai lima digit di
belakang koma.
d)Harus terminate
Jalannya algoritma harus ada kriteria
berhenti. Pertanyaannya adalah apakah
apabila jumlah instruksinya berhingga
maka pasti terminate?
e)Output
yang dihasilkan tepat
Jika langkah-langkah
algoritmanya logis dan diikuti dengan seksama maka
dihasilkan output yang diinginkan.
v 3.Menulis program
Algoritma yang telah dibuat diterjemahkan
dalam bahasa komputer menjadi
sebuah program. Ketika menulis program,
seorang pemrogram akan terikat
dengan sintaks-sintaks instruksi dalam
bahasa pemrograman yang digunakan. Hal
ini tidak terjadi ketika menyusun atau
membuat algoritma karena tidak ada notasi
yang baku dalam penulisan teks
algoritma seperti pada notasi bahasa
pemrograman. Notasi yang digunakan
dalam menulis algoritma disebut notasi
algoritmik. Tiap orang dapat membuat
aturan penulisan dan notasi algoritmik
sendiri. Hal ini karena teks algoritma
tidak sama dengan teks program. Namun
supaya notasi algoritmik mudah
ditranslasikan ke dalam notasi bahasa
pemrograman tertentu, maka sebaiknya
notasi algoritmik tersebut
berkorespondensi dengan notasi bahasa
pemrograman secara umum.
Notasi algoritmik bukan notasi bahasa
pemrograman, karena itu pseudocode
dalam notasi algoritmik tidak dapat
dijalankan oleh komputer. Agar dapat
dijalankan oleh komputer, pseudocode
dalam notasi algoritmik harus
ditranslasikan atau diterjemahkan ke
dalam notasi bahasa pemrograman yang
dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang
menulis program sangat terikat dalam
aturan tata bahasanya dan spesifikasi
mesin yang menjalankannya. Perlu
diperhatikan bahwa pemilihan algoritma
yang salah akan menyebabkan program
memiki unjuk kerja yang kurang baik.
Program yang baik memiliki standar
penilaian :
a. Standar teknik
pemecahan masalah
1.
Teknik Top-Down
Teknik pemecahan masalah yang paling
umum digunakan. Prinsipnya
adalah suatu masalah yang kompleks
dibagi-bagi ke dalam beberapa
kelompok masalah yang lebih kecil. Dari
masalah yang kecil tersebut
dilakukan analisis. Jika dimungkinkan
maka masalah tersebut akan
dipilah lagi menjadi
subbagian-subbagian dan setelah itu mulai
disusun langkah-langkah untuk
penyelesaiannya secara lebih detail.
2.
Teknik Bottom-Up
Prinsip teknik bottom up adalah
pemecahan masalah yang kompleks
dilakukan dengan menggabungkan
prosedur-prosedur yang ada
menjadi satu kesatuan program sebagai
penyelesaian masalah
tersebut.
b. Standar penyusunan
program
1)
Kebenaran logika dan penulisan
2)
Waktu minimum untuk penulisan program
3)
Kecepatan maksimum eksekusi program
4)
Ekspresi penggunaan memori
5)
Kemudahan merawat dan mengembangkan program
6)
User friendly
7)
Portability
8)
Pemrograman modular
9)
Standar perawatan program
10)
Dokumentasi
11)
Penulisan instruksi
12)
Standar prosedur
v 4.Uji hasil
Pertama kali harus diuji apakah program
dapat dijalankan. Apabila program tidak
dapat dijalankan maka perlu diperbaiki
penulisan sintaksnya tetapi bila program
dapat dijalankan maka harus diuji
dengan menggunakan data-data yang biasa
yaitu data yang diharapkan oleh sistem
yang dibuat maupun data-data yang
ekstrem yaitu data yang tidak
diharapkan oleh sistem. Contoh data ekstrem
misalnya program menghendaki masukan
jumlah data tetapi user mengisikan
dengan bilangan negatif. Program
sebaiknya diuji menggunakan data yang relatif
banyak. Memperbaiki atau membetulkan suatu error atau kesalahan dapat menjadi
sangat mahal karena
ada beberapa alasan, diantaranya :
I. Program
yang dibuat oleh setiap pemrogram bisa saja strukturnya berbeda
walaupun hasilnya sama. Jadi apabila kita
tidak bisa memahami maksud
programer maka pembetulan program akan
memakan waktu yang lama dan
tidak efisien.
II. Dalam
membetulkan kesalahan program, kita harus melihat kebutuhan
sekarang. Jadi bisa saja program yang
error tersebut disesuaikan dengan
keadaan sekarang.
III. Memperbaiki
kesalahan membutuhkan waktu yang lama karena perbaikan
terhadap satu error bisa menyebabkan
timbulnya error yang lain atau
memperbaiki error-error yang lain
sehingga semuanya bisa diatasi.
IV. Memperbaiki
kesalahan tentu saja akan mempelajari maksud program secara
keseluruhan beserta struktur datanya.
Jadi tentu saja akan membutuhkan
banyak waktu, disamping biaya yang
dikeluarkan.
V. Membuat
dokumentasi
Dokumentasi program ada dua macam yaitu
dokumentasi internal dan
dokumentasi eksternal. Dokumentasi
internal adalah dokumentasi yang dibuat di
dalam program yakni setiap kita
menuliskan baris program sebaiknya kita beri
komentar atau keterangan supaya mempermudah
kita untuk mengingat logika
yang terdapat dalam instruksi tersebut,
hal ini sangat bermanfaat ketika suatu saat
program tersebut akan dikembangkan.
Dokumentasi eksternal adalah dokumentasi
program yang dilakukan dari luar
program yaitu membuat user guide atau tbuku
petunjuk aturan atau cara menjalankan
program tersebut.
VI. Program
dipakai
Jika program yang telah kita buat sudah
sesuai dengan yang kita inginkan maka
program terebut dapat kita pakai.
Struktur Dasar
Algoritma
Algoritma berisi langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah
tersebut dapat berupa runtunan aksi
(sequence), pemilihan aksi (selection),
pengulangan aksi (iteration) atau
kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur
dasar
pembangun algoritma
ada tiga, yaitu :
1)
Struktur Runtunan
Digunakan untuk program yang
instruksinya sequential atau urutan.
2)
Struktur Pemilihan
Digunakan untuk program yang
menggunakan pemilihan atau penyeleksian
kondisi.
3)
Struktur Perulangan
Digunakan untuk program yang
instruksinya akan dieksekusi berulang-ulang.
Efisiensi Algoritma
Hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan algoritma adalah waktu proses.
Untuk menentukan waktu proses secara
tepat merupakan pekerjaan yang sulit.
Analisa yang diinginkan untuk
menyatakan efisiensi algoritma haruslah dibuat
seumum mungkin sehingga bisa dipakai
pada semua algoritma, terlepas dari
implementasinya. Dalam melakukan
analisa suatu algoritma kita ahrus
mengfokuskan diri pada operasi aktif
yang merupakan pusat program, yaitu bagian
program yang paling sering dieksekusi.
Bagian-bagian lain seperti pemasukan data,
penugasan dan lain sebagainya dapat
diabaikan, karena bagian ini tidak dieksekusi
sesering operasi aktif. Jumlah
keksekusi operasi aktif inilah yang selanjutnya
dihitung.
Perhatikan contoh
berikut ini:
Jika kita ingin membuat sebuah program
untuk menghitung jumlah dari suatu barisan
bilangan.
Jumlah=0 (I)
For i=1 to n
Jumlah=jumlah+i (II)
End for
Write(jumlah) (III)
•Bagian (I) akan dieksekusi sebanyak 1
kali.
•Bagian (II) merupakan sebuah loop
(perulangan). Loop ini diproses berdasarkan
kenaikan nilai i, dimulai dari i=1
sampai dengan i=n. Jadi dibagian ini yaitu
perintah Jumlah=jumlah+i akan diproses
sebanyak n kali.
•Dan bagian (III) juga akan diproses
sebanyak 1 kali.
Bagian (II) merupakan bagian yang
paling sering diproses, maka bagian ini
merupakan operasi aktif dari algoritma
tersebut. Sedangkan bagian (I) dan bagian (II)
dapat diabaikan karena bagian-bagian
tersebut tidak diproses sesering bagian (II).
Waktu proses akan sebanding dengan n.
Jadi kalau seandainya kita ingin melakukan
efisiensi maka pada bagian (II) inilah
yang harus kita pertimbangkan dalam
pembuatan algoritmanya.
Resep Pemrograman
Memahami sebuah konsep
dasar pembelajaran merupakan modal dasar untuk
menguasai materi tersebut. Konsep pemrograman
sebenarnya bukanlah menulis
source code program, tetapi membuat algoritma
dan logika kerja suatu masalah yang
akan diselesaikan. Artinya membuat algoritma
dan logika kerja suatu masalah
merupakan langkah utama yang harus
dikerjakan. Setelah selesai baru dikonversikan
ke bahasa pemrograman yang diinginkan. Kita
tidak harus menguasai seluruh sintaks
yang ada dalam bahasa pemrograman yang
dipakai. Dan memang sangat sulit untuk
menghapal semua sintaks yang ada dalam sebuah
bahasa pemrograman.
Apa yang harus kita jika kita tidak
mengetahui sintaks-sintaks yang
diperlukan? Misalnya kita tidak mengetahui
perintah mencetak output dari suatu
proses di dalam program yang kita buat. Orang
bijak mengatakan kita tidak perlu
mengetahui semua hal sebab kita hanyalah
manusia biasa dan memang tidak mungkin
dilakukan, tetapi yang perlu kita ketahui
adalah dimana kita bisa mendapatkan
informasi untuk permasalahan tersebut. Banyak
sekali buku-buku dan referensi yang
dapat kita pakai sebagai acuan pembelajaran.
Kesimpulannya bahwa dalam
merancang sebuah program yang diutamakan
adalah algoritma penyelesaian masalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar